DALAM hidup ini, kita tidak luputdari orang-orang yang menyakiti hati kita, tetapi demikian juga kita sadar atau tidak, kita telah banyak pula melukai perasaan orang. Kesadaraan akan hal tersebut biasanya ada tetapi kita tidak mudah memaafkan orang, apalagi minta maaf.

      Minta maaf itu seakan sangat berat untuk dilakukan. Padahal dalam banyak referensi dan “lontarak” dikatakan bahwa “ kemampuan untuk memaafkan hanya dimiliki oleh para sang juara sejati”.

      Patut diingat, sikap memaafkan orang kepada kita adalah sikap yang hanya dimiliki oleh orang yang berkarakter kuat. Pasalnya, dengan memaafkan orang itu sebenarnya meringankan beban pikiran, tenaga, waktu, dan perasaan kita. Konon, dendam dan kebencian akan menghambat kemajuan kita. Lagipula, yakinkan kita bila tiadak melakukan salah, khilaf, dan tidak pernah menyakiti orang lain? Siapa tahu, justru kamu lebih banyak menaburkan kebencian dan kemarahan dari orang lain. Kalau begitu, ayo maafkan saya. Saya juga memaafkanmu. Dan, kita adalah juara sejati karena mampu saling memaafkan.

      Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah.

 

                                                                                                    (Makassar, 28 Juli 2014)