Berani mengambil risiko adalah kunci sukses, namun tidak sekedar ambil risiko tapi harus ada strategi yang dipersiapkan kalau ada risiko terjadi.

Mengambil risiko tanpa strategi sama dengan bunuh diri. Namun jangan terlalu lama mempersiapkan strategi dan memikirkannya, karena itu membuat peluangnya jadi terbang bahkan diambil orang dan salah-salah kamu tidak melangkah.

Ingat ketika kamu diam dan tidak melakukan apa-apa, orang lain akan mengambil peluang dan keberuntunganmu dengan kata lain keberuntungan itu berpihak pada orang yang bergerak. Don’t stop!.  Pergerakanlah yang mendekatkan keberuntungan.

Keberuntungan sering kali hilang dan menjauh saat momentumnya ada tapi terlewatkan. Contohnya truk yang sudah bergerak jangan berhenti lagi karena kalau akan bergerak lagi, tentu akan sangat berat. Kalau begitu pandai-pandailah memanfaatkan momentum. Bagaimana memaknai dan menciptakan momentum itu?

  1. Peka dan peduli situasi. Kalau sudah saatnya segera tancap gas, jangan tunggu!
  2. Tunda penghalang, comfort zone atau kenyamanan bersama keluarga – piknik dan kesenangan lainnya – harus ditunda kalau momentumnya sudah ada. Contohnya pukul 04.00 subuh harus bangun, tinggalkan Osaka demi penandatanganan MoU di Tokyo. Hilanglah HUT.
  3. Termasuk rasa puas akan hasil saat ini janganlah pernah ada, karena yang belum dicapai  pasti masih banyak yang orang lain dan rakyat harapan pasti lebih besar dan banyak.
  4. Terus serius dan antusias pada tugas dan profesionalisme, makin perbaiki relasimu dengan semua orang.

 Osaka-Jakarta, 13 Maret 2015