Setelah pemilihan umum usai dan para pemimpin terpilih telah dilantik, itulah saat yang baik bagi kita, kembali menyatukan pandangan dan langkah memasuki tahapan demokrasi substansial. Kita menyatkan langkah guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Mari… Jangan perpanjang dinamika politik yang menjurus makin mengkristalnya polarisasi politik yang ada. Jangan menurunkan konflik elite itu ke daerah dan dalam masyarakat yang luas. Mari kita bersama dan hati-hati agar konflik politik tidak membangun polarisasi pemerintahan. Pemerintah seharusnya konsentrasi pada tugas pelayanan rakyat untuk semua orang, merasakan ketenteraman, kedamaian, dan keteraturan.

Mari bersma-sama mendorong dan berdoa agar Negara kita segera keluar dari tantangan-tantangan politik untuk konsentrasi mengejar kualitas kemajuan hidup yang semakin baik.

Sekali lagi, jangan terjebak pada demokrasi sebagai tujuan karena itu hanya instrument. Jangan terjebak dengan demokrasi formalitas yang hanya proses mengantar seseorang pada posisi kekuasaan.

Demorasi adalah sarana untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Bila demikian, dalam politik tidak ada konflik permanen. Tapi yang harus dijaga dinamika politik. Jangan meresonansi kacaunya ekonomi kita karena semua itu akan memakan balik demokrasi yang harus menjamin kita makin sejahtera.

Surabaya, 2 Oktober 2014